Rasanya baru kemarin saya menunda untuk memposting sebuah tulisan karena mood menulis saya tiba - tiba hilang akibat lagi banyak kerjaan yang menumpuk. Alhasil niat awal menulis beberapa postingan blog di bulan ini akhirnya malah berujung hanya dua tulisan. Mumpung Januari masih ada hingga beberapa menit lagi, kali ini saya paksakan diri untuk menuangkan beberapa hal yang paling saya syukuri di bulan ini, sehingga tidak menjadikan tulisan ini terlihat basi nantinya.
Berkah pertama yang datang di awal bulan ini adalah salju! Banyak yang bilang bahwa musim dingin tahun ini abnormal. Bukan hanya temperaturnya lebih rendah dari biasanya, tapi juga sampai turun salju beberapa kali, yang mana enggak dirasakan pada tahun lalu. Meskipun temperatur yang hampir selalu minus ini membuat saya semakin mager keluar apartemen, tapi ketika melihat jalanan dipenuhi oleh benda berwarna putih ini dan danau yang membeku berhasil membuat mata saya berbinar dan hati saya jingkrak - jingkrak kesenangan.
Berkah keempat adalah mendapatkan kesempatan kembali untuk menghadiri konferensi sebagai speaker, dan kali ini mempresentasikan paper dari hasil kerjaan selama satu tahun menjalani program doktoral. Sebenarnya yang menjadikan ini berkah bukanlah konferensi atau isi presentasi itu sendiri, tetapi perjuangan dibaliknya. Apalagi kalau mengingat apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu, ketika saya sempat hampir menyerah untuk mengumpulkan paper buat konferensi ini karena otak, jiwa, dan raga ini rasanya udah sulit diajak kerjasama. Dan bersamaan dengan berkah keempat ini, bagi saya yang menjadi berkah terbesar di bulan ini dan juga tahun ini adalah mentraktir Bunda traveling ke negara yang belum pernah dikunjungi oleh beliau. Karena dari beliau lah saya mampu mengetahui dan menginjak dunia di luar tempat kelahiran saya. Makanya saya selalu berkeinginan jika udah punya uang sendiri ingin gantian mengajak Bunda. Alhamdulillah, akhirnya setelah beberapa kali menjadi wacana, kali ini saya bisa mengajak Bunda traveling ke Portugal dan Spanyol, sekalian menemani saya untuk menghadiri konferensi.
Berkah pertama yang datang di awal bulan ini adalah salju! Banyak yang bilang bahwa musim dingin tahun ini abnormal. Bukan hanya temperaturnya lebih rendah dari biasanya, tapi juga sampai turun salju beberapa kali, yang mana enggak dirasakan pada tahun lalu. Meskipun temperatur yang hampir selalu minus ini membuat saya semakin mager keluar apartemen, tapi ketika melihat jalanan dipenuhi oleh benda berwarna putih ini dan danau yang membeku berhasil membuat mata saya berbinar dan hati saya jingkrak - jingkrak kesenangan.
Berkah kedua adalah kekuatan dan kesehatan yang Tuhan berikan hingga saya bisa melalui usia seperempat abad, terlepas dari pandangan saya dari tahun ke tahun yang semakin kehilangan makna hari ulang tahun itu sendiri. Bahkan sejujurnya, salah satu hari yang ingin saya lupakan adalah hari ulang tahun saya sendiri. Entahlah, saya hanya semakin merasa bahwa setiap kali mendekati hari tersebut, semakin saya merasa gelisah. Rasanya ingin cepat - cepat melaluinya tanpa merasa ada yang berarti dari hari tersebut. Makanya kali ini saya memutuskan untuk menikmati hari itu seorang diri. Dari pagi buta saya berangkat ke Ghent, salah satu kota di Belgia yang hanya ditempuh dua setengah jam dengan bus dari Rotterdam. Berjalan sendirian selama satu hari disana tanpa bertemu dengan orang yang saya kenal maupun membaca berbagai ucapan selamat. Karena yang saya inginkan hanyalah merasa bahwa hari itu enggak ada yang spesial. Sama seperti hari - hari lainnya.
Berkah ketiga adalah kenyataan bahwa hari itu saya melaluinya dengan penuh berkah. Makan siang di tempat yang menyenangkan, Mosquito Coast. Sebuah restoran yang dipenuhi dengan berbagai pernak - pernik perjalanan, lengkap dengan menu makanan yang berasal dari berbagai belahan dunia. Kali itu saya tergiur dengan vegetarian burger yang menggunakan jamur Portobello sebagai pengganti daging (yang ternyata lebih enak dari kebanyakan vegetarian burger yang pernah saya rasakan sebelumnya!). Lalu setelah itu pergi mengelilingi kota sambil menikmati pemandangan yang jarang saya temukan di Belanda. Dilanjutkan dengan duduk selama tiga jam Le Bal Infernal, sebuah bar yang kemudian diubah menjadi toko buku yang menyediakan berbagai buku bekas. Uniknya, mereka enggak menjual buku bekas tapi menggunakan sistem barter dengan buku yang kita miliki. Dikarenakan saya lupa membawa buku bekas yang saya punya, saat itu saya hanya membaca buku di tempat tersebut. "Profound Simplicity", sebuah buku menarik karya William Schutz yang menjadi pilihan saya. Sambil membaca, sesekali melihat pemandangan di luar kaca jendela yang berhadapan dengan saya. Orang lalu lalang. Salju turun. Sambil sesekali menyeruput kopi dan memakan poffertjes. Setelah itu sebelum pulang, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa toko pernak - pernak yang mampu membuat mata dan hati ini terasa senang. Dan semua itu lebih dari cukup. Meski pada akhirnya saya tetap mendapatkan kejutan kecil, kue dan lilin yang perlu ditiup sambil mengucap doa dalam hati, serta beberapa kado yang tidak disangka.
Berkah keempat adalah mendapatkan kesempatan kembali untuk menghadiri konferensi sebagai speaker, dan kali ini mempresentasikan paper dari hasil kerjaan selama satu tahun menjalani program doktoral. Sebenarnya yang menjadikan ini berkah bukanlah konferensi atau isi presentasi itu sendiri, tetapi perjuangan dibaliknya. Apalagi kalau mengingat apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu, ketika saya sempat hampir menyerah untuk mengumpulkan paper buat konferensi ini karena otak, jiwa, dan raga ini rasanya udah sulit diajak kerjasama. Dan bersamaan dengan berkah keempat ini, bagi saya yang menjadi berkah terbesar di bulan ini dan juga tahun ini adalah mentraktir Bunda traveling ke negara yang belum pernah dikunjungi oleh beliau. Karena dari beliau lah saya mampu mengetahui dan menginjak dunia di luar tempat kelahiran saya. Makanya saya selalu berkeinginan jika udah punya uang sendiri ingin gantian mengajak Bunda. Alhamdulillah, akhirnya setelah beberapa kali menjadi wacana, kali ini saya bisa mengajak Bunda traveling ke Portugal dan Spanyol, sekalian menemani saya untuk menghadiri konferensi.
Semoga segala berkah di bulan pertama ini bisa menjadi awal dan pertanda yang baik akan datangnya berkah - berkah berikutnya di sepanjang tahun 2017 :)
Kak Ozu, aku terharu di bagian bisa nraktir bunda :) BTW congrats untuk konferensinya. Eh kok kita sama kalau ulang tahun gelisah? Bahkan aku paling susah ngucapin selamat ulang tahu pada orang lain. Aku cuma merasa nggak begitu penting. Salahkah?
ReplyDeleteMakasih Erny! Iya nih, alhamdulillah :)
DeleteIya, mungkin pengaruh usia juga yaa.. rasanya semakin tua semakin ngerasa enggak penting aja ngerayain dan ngucapin ulang tahun :))
Kereeeen Kak ...
ReplyDeleteMakasihhh :)
DeleteWishing this year be a good year for all ;)
ReplyDeleteAamiin mbaa.. semoga lancar yaa semua rencana di tahun ini, terutama PhD kita hahaha
DeleteKak Nazu, happy birthday! Wishing you a very wonderful year ahead and that many many many great things will come your way too! xxxxx
ReplyDeleteThank you Neriii, wish you the same things! :)
DeleteKak ozu keren selalu! Semoga selalu bahagia :)
ReplyDeleteGheaaa yang lebih kece, semoga kamu juga selalu berbahagia yaa :)
DeleteHallo kak Nazu! Saya baru pertamakali baca tulisan kakak dan langsung suka! keep inspiring ya kak ;) Salam kenal
ReplyDeleteHalo Emeraldine! salam kenal yaaa.. dan terima kasih udah mampir ke blog aku :)
Delete