Saat itu saya masih duduk di bangku SMA ketika pertama kalinya kakak perempuan saya mengajak dan membawa saya untuk mencari "harta karun" di sebuah tempat yang yaa enggak bisa dibilang sebagai tempat yang nyaman untuk berbelanja. Tempat yang dipenuhi dengan tumpukan pakaian bekas dengan berbagai macam warna dan bentuknya, baik yang tertumpuk di atas meja atau tergantung di sepanjang gang atau blok. Tapi, akhirnya rasa penasaran yang sudah lama tersimpan di benak saya bisa terjawab juga. Berawal dari beberapa potongan baju lucu yang dimiliki oleh kakak saya, yang hampir setiap saya tanya dimana ia membelinya, kakak saya menjawab dengan bangganya, "Pasar Senen!" atau "Gedebage!". Lalu melanjutkan dengan "yang ini cuma sepuluh ribu loh!", "kalo yang ini sedikit lebih mahal, tapi emang bagus dan uni suka jadi ya enggak apa - apa deh bayar dua puluh lima ribu". Instead of being kapok, semenjak kunjungan pertama kali itu saya justru ketagihan untuk datang lagi ke kedua tempat tersebut dan bahkan ke thrift shop atau flea market lainnya yang menjual secondhand stuffs. Dan akhirnya hobi ini terus berlangsung hingga sekarang, baik saat saya di negara saya sendiri ataupun saat saya berkunjung ke negara lain.
Mungkin ada yang bertanya - tanya kenapa saya bisa ketagihan mencari dan memakai barang bekas.. "kan kotor, kan bekas orang lain". Untungnya sih saya bukan orang yang punya obsessive cleaning habit, jadi setelah saya rendam pakaian tersebut di tiga ember penuh air panas lalu saya cuci dengan detergen di mesin cuci, dikeringkan dan disetrika panas, ya menurut saya itu udah wearable. Dan terbukti kok, sampai sekarang udah beratus - ratus kali pakai baju bekas belum pernah sekalipun saya kena penyakit kulit! huehe.
Alasan saya sih awalnya karena dengan harga yang ada di toko - toko lain atau di mall, saya bisa dapat banyak baju dengan kualitas yang masih bagus. Bayangin aja, dengan Rp 100.000 saya bisa mendapatkan empat sampai lima baju, bahkan kadang bisa lebih! Selain itu, saya juga suka karena banyak baju yang unik, baju vintage yang selalu bikin gemes, dan tentunya enggak pasaran! *asek*. Beda dengan yang dijual kebanyakan di toko - toko, di thrift shop atau flea market ini mereka enggak menjual baju berdasarkan trend yang ada saat ini. Tetapi lama kelamaan, alasan saya lebih dari itu. Setelah bertahun - tahun menjadi treasure hunter, saya merasa ada odd sense of satisfying feeling ketika saya mencari diantara banyak gantungan atau tumpukan pakaian yang ada, lalu berhasil mendapatkan barang yang saya suka dengan kualitas yang masih bagus, serta harga yang jauh lebih murah dari yang kebanyakan orang bisa menebaknya. "Look! Here are the best secondhand clothes and vintage stuffs that I bought at local markets or thrift stores for a price lower than the food you eat".
Anyway, setelah saya perhatiin ya, barang - barang di Pasar Senen, Gedebage, Gasibu, or you name it, sebenarnya enggak kalah oke loh dibandingkan dengan barang - barang yang ada di thrift store atau flea market nya Inggris. Tapiii, yang ngebedain adalah cara mereka menjual dan tempat menjualnya. Kalau di Indonesia kebanyakan dijualnya di tempat yang penuh dengan baju - baju bekas yang masih lekat bau apeknya, lalu pengap, panas, yang intinya enggak nyaman dan bahkan ada yang bilang "berbahaya". Well, sebenarnya menurut saya sih dari segi tempat masih terbilang cukup nyaman kok *walaupun kalo dibandingkan dengan yang saya temui di Inggris sih memang baru terasa kalau disini enggak nyaman sama sekali! hahaha*. Sedangkan kalo di Inggris dan negara - negara lainnya (most probably in Europe and America) mereka dijual di thrift shop atau market yang nyaman dan kondisi bajunya pun udah bersih. Bahkan seperti yang bisa dilihat dari foto - foto di postingan ini bahwa banyak thrift shop yang niat banget mendekorasi tempat untuk menjual secondhand stuffs and clothes!
I don't know what other people think about this secondhand thingy, tetapi saya dan kakak saya punya satu mimpi besar yang sama: have a thrift/vintage and charity shop! (plus hold flea markets in town!). A bit weird huh? Udah lama sebenarnya we have this same mission to run a secondhand clothing business. Saya sendiri niatnya udah ada dari beberapa tahun yang lalu ketika saya sadar bahwa seringkali saya menemukan baju yang bagus saat hunting tetapi karena faktor ukuran atau hijab, akhirnya saya enggak jadi beli. Dan sekarang keinginan saya dan kakak saya semakin menjadi-jadi setelah melihat bahwa vintage & thrift shop di luar itu ubeerrr cool dan bahkan mereka juga punya banyaaak charity shop (semacam non profit thrift shop yang dijalankan oleh organisasi yang bergerak di bidang volunteer-led humanitarian seperti British Red Cross, Oxfam, serta barang - barang yang dijual itu berasal dari sumbangan masyarakat).
Ditambah lagi, kalau sejauh yang saya liat sihh di Indonesia dan bahkan di kota - kota besarnya seperti Jakarta dan Bandung masih jarang banget ada semacam thrift shop yang "niat" seperti di luar. Saya sering ngebayangin gimana rasanya kalau ada pendatang seperti saya yang ketika mengunjungi suatu negara atau kota pasti memasukkan local thrift/vintage store dan flea market di itinerary, dan begitu mencari di Jakarta atau Bandung ketemunya dengan tempat semacam Pasar Senen atau Gedebage yang belum tentu semua orang bisa betah dan suka untuk berkunjung ke tempat - tempat tersebut. That's how we came up with this dream and idea called Tweedehands. What is Tweedehands? nantikan postingan berikutnya! *lalu dengan menggunakan nada ala - ala iklan di tv* :p
Mungkin ada yang bertanya - tanya kenapa saya bisa ketagihan mencari dan memakai barang bekas.. "kan kotor, kan bekas orang lain". Untungnya sih saya bukan orang yang punya obsessive cleaning habit, jadi setelah saya rendam pakaian tersebut di tiga ember penuh air panas lalu saya cuci dengan detergen di mesin cuci, dikeringkan dan disetrika panas, ya menurut saya itu udah wearable. Dan terbukti kok, sampai sekarang udah beratus - ratus kali pakai baju bekas belum pernah sekalipun saya kena penyakit kulit! huehe.
Alasan saya sih awalnya karena dengan harga yang ada di toko - toko lain atau di mall, saya bisa dapat banyak baju dengan kualitas yang masih bagus. Bayangin aja, dengan Rp 100.000 saya bisa mendapatkan empat sampai lima baju, bahkan kadang bisa lebih! Selain itu, saya juga suka karena banyak baju yang unik, baju vintage yang selalu bikin gemes, dan tentunya enggak pasaran! *asek*. Beda dengan yang dijual kebanyakan di toko - toko, di thrift shop atau flea market ini mereka enggak menjual baju berdasarkan trend yang ada saat ini. Tetapi lama kelamaan, alasan saya lebih dari itu. Setelah bertahun - tahun menjadi treasure hunter, saya merasa ada odd sense of satisfying feeling ketika saya mencari diantara banyak gantungan atau tumpukan pakaian yang ada, lalu berhasil mendapatkan barang yang saya suka dengan kualitas yang masih bagus, serta harga yang jauh lebih murah dari yang kebanyakan orang bisa menebaknya. "Look! Here are the best secondhand clothes and vintage stuffs that I bought at local markets or thrift stores for a price lower than the food you eat".
Anyway, setelah saya perhatiin ya, barang - barang di Pasar Senen, Gedebage, Gasibu, or you name it, sebenarnya enggak kalah oke loh dibandingkan dengan barang - barang yang ada di thrift store atau flea market nya Inggris. Tapiii, yang ngebedain adalah cara mereka menjual dan tempat menjualnya. Kalau di Indonesia kebanyakan dijualnya di tempat yang penuh dengan baju - baju bekas yang masih lekat bau apeknya, lalu pengap, panas, yang intinya enggak nyaman dan bahkan ada yang bilang "berbahaya". Well, sebenarnya menurut saya sih dari segi tempat masih terbilang cukup nyaman kok *walaupun kalo dibandingkan dengan yang saya temui di Inggris sih memang baru terasa kalau disini enggak nyaman sama sekali! hahaha*. Sedangkan kalo di Inggris dan negara - negara lainnya (most probably in Europe and America) mereka dijual di thrift shop atau market yang nyaman dan kondisi bajunya pun udah bersih. Bahkan seperti yang bisa dilihat dari foto - foto di postingan ini bahwa banyak thrift shop yang niat banget mendekorasi tempat untuk menjual secondhand stuffs and clothes!
I don't know what other people think about this secondhand thingy, tetapi saya dan kakak saya punya satu mimpi besar yang sama: have a thrift/vintage and charity shop! (plus hold flea markets in town!). A bit weird huh? Udah lama sebenarnya we have this same mission to run a secondhand clothing business. Saya sendiri niatnya udah ada dari beberapa tahun yang lalu ketika saya sadar bahwa seringkali saya menemukan baju yang bagus saat hunting tetapi karena faktor ukuran atau hijab, akhirnya saya enggak jadi beli. Dan sekarang keinginan saya dan kakak saya semakin menjadi-jadi setelah melihat bahwa vintage & thrift shop di luar itu ubeerrr cool dan bahkan mereka juga punya banyaaak charity shop (semacam non profit thrift shop yang dijalankan oleh organisasi yang bergerak di bidang volunteer-led humanitarian seperti British Red Cross, Oxfam, serta barang - barang yang dijual itu berasal dari sumbangan masyarakat).
Ditambah lagi, kalau sejauh yang saya liat sihh di Indonesia dan bahkan di kota - kota besarnya seperti Jakarta dan Bandung masih jarang banget ada semacam thrift shop yang "niat" seperti di luar. Saya sering ngebayangin gimana rasanya kalau ada pendatang seperti saya yang ketika mengunjungi suatu negara atau kota pasti memasukkan local thrift/vintage store dan flea market di itinerary, dan begitu mencari di Jakarta atau Bandung ketemunya dengan tempat semacam Pasar Senen atau Gedebage yang belum tentu semua orang bisa betah dan suka untuk berkunjung ke tempat - tempat tersebut. That's how we came up with this dream and idea called Tweedehands. What is Tweedehands? nantikan postingan berikutnya! *lalu dengan menggunakan nada ala - ala iklan di tv* :p
Vintage store + book store + cafe = HEAVEN!
Toko-tokonya bikin menggilaaaaa - ga ada yang seniat ini nih deket2 New Bedford huhuuhu
ReplyDeleteini juga engga di Bournemouth doang sihh, ada yang di London, Nottingham bahkan di kota kecill
Deletesetuju, memang rasanya bikin puaaas kalau udah nemu yang lucu dan keren (+ murah banget).
ReplyDeletepernah nemu dress di Pasar Senen, harganya 20ribu saja, dan setelah dicuci bersih keliatan wah, kayak dress mahal berjuta-juta, hihihi.
tapi sayangnya kalau hunting di Surabaya belum pernah sepuas seperti di Pasar Senen.
mudah-mudahan aku bisa ngikutin jejak Nazura, ubek-ubek flea market di luar negri soon ^^
iyaa kaan priimm! kalo udah dicuci dan dipake enggak akan ketauan deh kalo itu bekas dan dari Senen! Ahh aku belum pernah hunting di Surabaya euy.. nanti kalo aku mau kesana, aku tanya2 rekomendasi tempat secondhand yg oke yaa hehe. Aamiiin. Eh iya itu ada foto yang salah satunya dari vintage store yang aku temuin di Nottingham lohh..kali aja kamu jadi ngambil yang disana hehe X)
Deletesama zuu, aku juga suka tuh ngubek2 kayak gitu. harga murah, barang berkualitas.. dengan beberapa kali cuci juga gak penyakitan kulit, alhmadulillah..
ReplyDeletehihihii sama bangett novitaa. akupun juga alhamdulillah enggak pernah sekalipun kena penyakit kulit :D
Deletehahaha saya juga suka nyari baju second bahkan dari dulu banget, waktu masih kecil. papa mama yang ngenalin, dan saya selalu ketagihan ubek-ubek tumpukan baju bekas. selalu ada rasa super bahagia tiap menemukan salah satu yang memikat hati hihi. Sejauh ini juga ga pernah gatelan. Bahkan dari dulu berasa punya baju unyu-unyu dengan harga murah dan nggak pasaran.
ReplyDeleteSempet jualan juga beberapa kali tapi sekarang udah berhenti huhuhu. Semangaaat kak ozuuuu! Semoga bisa kerealisasi semuanya :))
wahh papa mama kamu uber cool gheee!! iyaaa ga ada kata yang bisa mengungkapkan rasa bahagia ketika nemuin satu baju yang bagus dan sreg diantara tumpukan2 baju bekas lainnya :"""")
Deleteyaah kok udah berhenti jualan ghee? huhuu. anyway, makasii yaa gheaaaa. aamiin buat doanyaa. kamu juga yaa suksess dengan bisnis dan kegiatan kamu lainnyaa :D
Oh God..toko-tokonya keren banget. Semoga terealisasi ya kak :D
ReplyDeletehihihiii iyaa emang lucu-lucu bangeett! aku pun gemeshh. makasii yaa widianingrum :D
Deletedi batam udah adah sekarang, a thrift store and coffee shop, Rubeka
DeleteDi batam (indonesia) udah ada thrift store and coffee shop, Rubeka, google aja kalo mau tahu lebih banyak :-)
ReplyDeleteMbaakkk... udah buka belum thrift storenya?? aku maauuuuuuu.... kita sealiran nih, jaman kuliah dulu demen banget kalo diajakin ke Gedebage, 100rb udah dapet baju "Gaya" berapa bijik, tas lucu-lucu juga dapet disana. Oh God, your picture soooo heavenly :*
ReplyDelete