Pulang

Selama bertahun - tahun tinggal di tanah kelahiran saya sendiri, bisa dibilang baru kali ini saya merasa begitu menghargai waktu saya selama di Indonesia. Aneh memang, padahal dulu waktu saya kuliah di Inggris, selama satu setengah tahun penuh saya tinggal disana sama sekali enggak pernah rindu untuk kembali ke negara saya sendiri. Meskipun kali ini alasan utama saya pulang "lebih awal" adalah karena urusan pekerjaan dan dari awal saya enggak mau terlalu banyak berekspektasi dengan kepulangan kali ini, saya tau bahwa jauh di dalam hati saya ada perasaan senang dan nyaman saat mengetahui bahwa saya akan pulang ke Indonesia. Dan memang ternyata pulang adalah obat yang saya butuhkan untuk mendapatkan kembali energi positif dan kekuatan bagi diri saya.


Hal pertama yang menjadi alasan mengapa kepulangan kali ini begitu berharga adalah karena kehadiran orang - orang terdekat saya, baik dari keluarga maupun sahabat, yang menemani saya selama disana. Saya semakin sadar bahwa sekalipun selama di Belanda udah cukup banyak orang yang saya kenal dan beberapa diantaranya bisa dikatakan sebagai teman, sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan posisi keluarga, sahabat, dan juga teman - teman yang saya miliki di Indonesia. Selama hampir sebelas bulan disini, saya enggak pernah sekalipun menceritakan apa yang saya rasakan dan menunjukkan diri saya sebenarnya. Saya selalu menggunakan topeng sehingga yang mereka lihat hanyalah diri saya yang terlihat baik - baik saja. Namun ketika saya pulang, saya bisa melepaskan topeng yang saya gunakan selama disini dan mengeluarkan seluruh perasaan yang terpendam sekian lama tanpa merasa segan dan malu. Dan bagi saya, enggak ada hal yang lebih penting saat ini daripada kedua hal tersebut.


Hal lainnya yang juga saya dapatkan ketika pulang adalah perasaan bersyukur. Saya tau bahwa setiap dari kita memiliki permasalahan hidup yang berbeda - beda dan enggak bisa dibandingkan satu sama lain. Tapi ketika saya kembali ke Indonesia dan melihat begitu banyak kelompok masyarakat yang kurang beruntung dari saya, semua itu sangat menyadarkan saya untuk terus berjuang dengan kehidupan saya saat ini. Saya bersyukur bukan karena melihat ketidakberuntungan mereka, tapi saya bersyukur bahwa saya masih dibukakan hati untuk melihat perjuangan orang - orang tersebut dalam menjalani hidup mereka. Saat itu saya tersadarkan bahwa seberapapun beratnya masalah yang saya hadapi saat ini, masih ada banyak hal yang perlu disyukuri dan pantas untuk diperjuangkan.


Kembali ke Indonesia juga membuat saya merasa menjadi seseorang yang berarti. Jujur, semakin lama saya menjalani kehidupan saya di tempat ini, membuat saya seperti seseorang yang invisible. Namun saat kembali ke Indonesia, melihat response orang - orang baik di sosial media maupun teman - teman lama yang langsung menghubungi saya untuk bertemu, membuat saya seperti kembali ada dan bermakna bagi orang lain. Mereka juga menyadarkan bahwa saya tetaplah Ozu yang dulu. Karena beberapa bulan ini membuat saya sempat berpikir kalau saya berubah menjadi sosok orang yang berbeda, sosok orang yang enggak saya harapkan. Tapi setelah pertemuan saya dengan orang - orang yang sudah mengenal saya sejak lama, membuat saya lega karena saya tau bahwa enggak ada yang berubah dari diri saya. Sayangnya, dikarenakan waktu saya yang sangat singkat dengan jadwal yang cukup padat untuk urusan pekerjaan dan kuliah, membuat saya enggak bisa bertemu dengan lebih banyak orang selama kepulangan saya kemarin. Semoga aja kepulangan saya selanjutnya bisa memberikan kesempatan untuk bertemu lebih banyak orang, baik orang - orang yang sudah saya kenal maupun yang belum saya kenal. 

4 Comments

  1. Selamat menikmati waktu pulang kampung.. :)

    ReplyDelete
  2. Welcome home Mbak Ozu! :)
    Eh, tapi udah balik lagi ya? hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha makasihh, tapi iyaa nih tepat banget seminggu yang lalu udah balik ke Rotterdam lagi huhuu

      Delete

Post a Comment