Sebagai orang yang biasanya baru beraktivitas siang hari, memiliki kesempatan untuk bisa menikmati udara pagi dan (apalagi) melihat matahari terbit di depan mata adalah suatu hal yang sangat berharga. Enggak berlebihan kan jika kemarin begitu diajak pergi ke Ranca Upas untuk melihat matahari terbit, dalam hati saya langsung jingkrak - jingkrak kesenengan. Sekalipun udara Bandung lebih sejuk dan bersih ketimbang Jakarta, tetap aja belakangan ini saya butuh menghirup udara segar. Bukan, bukan udara pagi yang sudah tercampur dengan asap polusi kendaraan bermotor, tetapi oksigen bersih yang rasanya ingin saya hirup sedalam - dalamnya hingga mereka bisa bertahan lama di dalam paru - paru saya sebelum tergantikan oleh polusi. Oksigen yang mampu menyegarkan kembali otak saya yang sudah sulit untuk diajak bekerja. Dan akhirnya setelah sekian lama mengharapkan bisa pergi ke tempat yang menawarkan udara pegunungan yang dingin dan segar, kemarin pagi saya bisa kembali merasakannya.
Sejujurnya saya enggak terlalu berekspektasi untuk melihat matahari terbit di Ranca Upas, karena memang dari awal yang lebih saya nantikan adalah udara dingin dan segar ala pegunungan. Eh, enggak taunya begitu sampai disana, begitu banyak hal menyenangkan yang saya temukan. Langit berwarna biru-keunguan disertai taburan bintang yang terlihat begitu jelas. Pemandangan matahari terbit beserta cahayanya yang berpadu dengan kumpulan kabut pagi di sebuah lapangan hijau. Warna - warni tenda kecil yang dengan latar belakang bukit - bukit hijau. Hanya saat itu saya baru bisa memahami keindahan tempat ini hingga jadi salah satu tempat favorit untuk camping dan foto prewed... karena memang bagus banget!
Pokoknya kuucapkan terima kasih sekali untuk Bocan & Ryan yang udah menyetir dari Bandung ke Ciwidey (dan sebaliknya), Nami yang memiliki ide cemerlang dan mengajak ke tempat ini, serta Indung yang sudah meminjamkan coat dan syal sehingga aku enggak kedinginan dan bisa foto kece disini :')
0 Comments
Post a Comment