#ROH 74: Heavy Snowfall

Saya enggak pernah menyangka bahwa kadar dan waktu salju turun bisa menentukan seberapa besar kebahagiaan yang diberikannya kepada para penikmat salju, termasuk saya. Salju tahun ini datang lebih cepat dari tahun lalu, yang baru turun di Januari. Bukan hanya di Rotterdam, tetapi juga di beberapa kota lainnya di Belanda. Bahkan yang saya dengar, hal ini berlaku bagi beberapa kota di Eropa. Dan kata mereka yang sudah lama tinggal disini, hampir delapan tahun lamanya kadar salju yang turun di Rotterdam enggak pernah setebal sekarang. Bagi saya pun, ini pertama kalinya melihat salju yang turun dalam jumlah sebanyak ini dalam kurun waktu yang paling lama juga. Sebelumnya, baik ketika di UK maupun di Belanda, salju berlangsung paling lama pasti enggak sampai lima jam. Kalau pun pernah, itu berlangsung di malam hari. Makanya kali ini ketika salju turun selama berjam - jam di siang hari, suatu hal yang luar biasa!








Mungkin karena itu, ada perasaan berbeda yang enggak bisa diungkapkan ketika saya melihat butiran - butiran salju yang turun tanpa henti selama hampir seharian. Perasaan yang lebih dari sekedar bahagia hingga setiap beberapa menit sekali saya melihat pemandangan salju turun di luar kaca jendela kamar saya. Bahkan sesekali saya ke beranda dan duduk sejenak untuk hanya sekedar menatapnya. Perasaan yang membuat saya seperti kembali menjadi anak kecil karena kegirangan hanya dengan menginjak tumpukan salju yang sudah mencapai lebih dari mata kaki saya. Perasaan yang mengalahkan dinginnya udara di luar, karena berhasil membuat saya keluar apartemen hanya untuk berjalan menikmati pemandangan yang berbeda dari biasanya hanya karena segalanya berubah menjadi putih tertutupi salju. Tapi juga sebuah perasaan yang membuat saya enggak ingin beranjak dari atas tempat tidur dan yang ingin saya lakukan haya menyelesaikan buku Molly and Pim and the Million of Stars, atau menonton beberapa winter movies, atau mengedit foto - foto yang saya ambil ketika jalan - jalan keliling komplek dengan tangan dan muka yang udah hampir mati rasa (btw, salut banget sih sama yang bisa ambil foto bagus di saat salju turun! karena kebanyakan foto saya pasti blurry antara karena kena saljunya dan tangan gemeteran karena kedinginan) dan mempostingnya disini.




Dan tentunya perasaan yang membuat Desember sebagai bulan favorit saya, terasa jauh lebih magical... karena salju turun di bulan ini. 

2 Comments

  1. aawwww, ga kebayang dinginnya kek apa setebel ituu. tapiiii, itu kok dnak ada foto blur yaa, aku lihatnya keren semua foto2nya. hihiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa ini pertama kalinya aku ngerasa jemari tanganku mati rasa saking dinginnya! haha.

      aww, makasih mbaa.. untunglah kalo ga keliatan blurnya X)

      Delete

Post a Comment