Catatan Di Bulan Agustus

Mungkin terlalu cepat untuk menyimpulkan bahwa bulan Agustus adalah bulan paling sibuk, melelahkan, dan juga paling berkesan sepanjang tahun ini. Tetapi saya rasa beberapa bulan ke depan enggak akan ada yang mengalahkan momen-momen yang terjadi di bulan ini. Mulai dari merasakan puasa dan lebaran pertama di negeri orang, stres berlebihan ketika mengerjakan tesis yang dirasa semakin lama membuat otak saya bekerja semakin lambat, sibuk pindahan ke rumah baru saat tiga hari sebelum deadline pengumpulan tesis, sampai akhirnya tiba hari H dimana semua kesibukan berakhir sudah.

19 Jam Puasa + Lebaran di Inggris
Sejujurnya ini salah satu hal yang paling saya khawatirkan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Ngebayanginnya aja udah bikin pusing. 19 jam puasa saat panas terik kaya gini, ditambah sambil mengerjakan tesis pula! Iya harusnya enggak boleh gitu sih, yang namanya puasa kan harus ikhlas... cuman... kalau kondisinya kaya begini rasanya saya agak pesimis. Itulah yang ada di pikiran saya saat sudah mulai memasuki bulan puasa. Tetapi setelah menjalaninya, ternyata dugaan saya SALAH BESAR. Enggak tau ya, apa ini cuma perasaan saya doang, yang jelas saya merasa puasa 19 jam itu enggak seberat dan enggak berasa selama itu. Bahkan ada saat dimana saya merasa puasa di Indonesia (lebih tepatnya Jakarta) justru lebih banyak godaannya dan lebih berat. Ini bisa jadi karena beberapa faktor. Pertama, hal ini dimungkinkan karena pola tidur dan rutinitas. Jadi selama bulan puasa, saya mengubah pola tidur saya; dari jam berbuka puasa sampai sahur saya mengerjakan tesis dan baru tidur sekitar jam lima atau enam pagi, lalu bangun jam duabelas siang. Lalu setelah itu nunggu dzuhur sekitar jam satu, lalu ke perpustakaan mengerjakan tesis sampai jam 8 malam. Dengan pola seperti ini membuat hari jadi terasa berlalu lebih cepat hehe. Kedua, mungkin karena saya menjalaninnya dengan hati senang *eaaa*. Salah satu yang membuat saya senang adalah saya merasa di bulan puasa ini lebih excited aja masak bareng sama housemate saya, nyiapin menu buat buka puasa dan sahur, sambil nyoba resep baru. Bukan cuma itu, tetapi juga ngerasain sensasi buka bareng bersama beberapa teman saya baik sesama Indonesia maupun non-Indonesia yang juga beragama Islam. Intinya, puasa di negeri orang itu menyenangkan kookk dan engga seberat yang dikira! yaa, walaupun ada saatnya kangen jajanan di Benhil, Cihapit, sempat ngidam martabak manis, kolak pisang, es cendol, dll;  kangen tarawehan di mesjid (FYI, disini juga ada tarawehan, cuma tetap aja beda suasanya huhu); kangen sibuk undangan buka bareng sana sini *ups*.

Buka puasa hari pertama bersama PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Bournemouth 

Makanan favorit selama puasa: Lumpia goreng & milkshake ; soto ayam; ketoprak; zuppa soup

Diantara sekian hari puasa disini, saya harus akui hari terakhir puasa dan malam takbiran adalah satu-satunya waktu dimana rasa kangen saya semakin menjadi-jadi untuk pulang ke Indonesia. Enggak tau kenapa, cuma berasa sepi aja disini *yaiyalah*. Kangen juga sih dengerin suara takbiran dari mesjid, sampai akhirnya kami membuka youtube demi mendengar suara takbiran huehehe. Terus pas hari Idul Fitri, saya dan teman - teman sholat Ied di mesjid di Bournemouth. Selesai sholat kami pergi ke salah satu tempat teman kami, lalu ngobrol, makan sajian ala lebaran seperti opor, lontong sayur, ketupat dll. Enggak ada yang special sebenarnya.. cuman karena kami disini sama - sama jauh dari keluarga, jadi ya lebih berasa aja lebarannya hehe.

Suasana di depan mesjid setelah sholat Ied

Beberapa makanan khas lebaran: opor, lontong, rendang, asinan dan lainnya



Move Out - Move In
Saya paling enggak suka yang namanya pindahan. Bukan cuman karena repotnya, tetapi juga setiap kali pindahan pasti ada rasa sedih ketika meninggalkan tempat lama. Setelah setahun tinggal di student accommodation, akhirnya kontrak berakhir dan saya mau enggak mau harus pindah. Yang seru sih saat mencari tempat tinggal baru, mulai dari bolak - balik membuka di website gumtree.co.uk dan spareroom.co.uk untuk mencari rumah yang pas, lalu viewing beberapa rumah yang saya dan beberapa teman saya minati, sampai akhirnya menemukan satu rumah untuk ditempati oleh saya dan keempat teman saya lainnya. Perjuangan mendapatkan rumah enggak cuma sampai disitu, tetapi juga membersihkan dan membereskan rumah, sampai akhirnya packing dan pindahan tepat tiga hari sebelum pengumpulan tesis itu salah satu perjuangan lainnya yang enggak akan saya lupakan kayanya. Terlepas dari semua ke-hectic-an itu, saya bersyukur pernah punya pengalaman seperti ini.

Sebelum pindahan dari flat lama

Rumah baru!


Alhamdulillah. AKHIRNYAAAA! 

Mohon doanya yaaaa :")


4 Comments

  1. Selama ini cuma jadi silent reader aja (suka banget, foto-fotonya selalu 'bercerita') - tapi kali ini rasanya harus say hi and good luck dear!

    Semoga dilancarkan sama Allah ya :)

    theprimadita.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Hallo primadita. makasi yaa udah baca blog saya, seneng dengernya hehe. aamiin ya Rabb.. semoga urusan kamu dilancarkan juga yaa :)

    ReplyDelete
  3. Good luck Zuuu...! Eh, ada defensen-nya khan? Mau yaa di-share .pdf thesisnya kalo udah rampungg :) So proud of you, bonzuuu!

    ReplyDelete
  4. okaayy uun nanti yaa kukirim. thanks uunn! :*

    ReplyDelete

Post a Comment