#ROH 42: Open Air Cinema

Sebenarnya beberapa minggu ini saya menemukan (dan juga melakukan) banyaaak banget #ROH yang belum pernah saya ceritakan disini. Malah kayanya lebih banyak dari beberapa bulan sebelumnya. Salah satu diantaranya yang sempat saya lakukan dua minggu lalu adalah berkunjung ke Pluk de Nacht, salah satu outdoor cinema di Amsterdam.



Sejak pertama kali saya mengunjungi rooftop cinema yang ada di London tiga tahun lalu, saya langsung ketagihan buat nyobain layar tancep di berbagai negara dan kota lainnya. Disini adalah salah satu tempat selain indie cinema, dimana kita bisa menikmati beragam indie movies yang enggak pernah ditayangkan di bioskop umum, atau yang pernah tayang tapi hanya dalam waktu singkat. Yang mana memang rata - rata tujuan dari open air cinema ini adalah untuk memperlihatkan film yang sudah diproduksi tapi belum terlalu banyak mendapatkan apresiasi dan perhatian oleh masyarakat. Walaupun ada juga sih open air cinema yang menayangkan box office movies, atau justru film yang baru akan tayang di bioskop umum, seperti yang sempat saya kunjungi di Perth. Jadi bagi saya, outdoor cinema ini bisa dijadikan sebagai tempat untuk menonton indie movies yang biasanya hanya bisa ditonton di acara tertentu atau layar laptop saya :))



Terlepas dari variasi film yang ditayangkan, hal utama yang paling membuat saya tertarik dengan outdoor cinema ini adalah suasananya. Yap, I'm personally willing to pay a bit more for its cozy ambiance. Dan mungkin karena situ juga, enggak semua orang tertarik untuk datang karena harga-nya yang biasanya lebih mahal daripada bioskop. Sebagai perbandingan, misalnya di Belanda, harga tiket untuk menonton bioskop adalah 9 EUR, sedangkan open air cinema berkisar antara 7 - 15 EUR. Tapi bagi saya worth it aja sih mengeluarkan harga lebih mahal untuk sesuatu yang saya suka dan masih sangat jarang ditemukan di Indonesia. 



Nah kali ini saya beruntung bisa dapat yang murah banget karena Pluk de Nacht ini adalah salah satu yang udah well-established dan mendapatkan banyak sponsor. Bahkan sebenarnya open air cinema ini terbuka untuk publik dan bisa masuk secara gratis. Berhubung saya takut kehabisan tempat duduk di beach chair yang bisa kita atur sendiri tempatnya, maka saya bayar 3 EUR untuk booking seat. Sama seperti outdoor cinema yang pernah saya kunjungi sebelumnya, disini juga terdapat beberapa food stands (and trucks). Lumayan kan buat cemal - cemil sambil menunggu film-nya yang baru mulai setelah sunset :)) Selain itu, hal menarik lainnya dari Pluk de Nacht, yang baru saya temui kali ini, adalah beberapa art installation yang disediakan oleh local artist. Salah satunya adalah installation performance Rocky, dimana kita bisa membacakan sebuah buku untuk orang lain atau justru mendengar cerita melalui sebuah box kecil. Unik!



Yaa walaupun sampai sejauh ini baru kesampaian di tiga kota, but hopefully I'll be able to attend other open air cinemas in other cities! 

2 Comments

  1. Setelah baca posting ini, aku jadi menyesal nggak coba open air cinema di London kak Nazu :")
    Padahal udah berencana banget harus coba... tapi, karena film-nya nggak ada yang cocok akhirnya memutuskan nggak nyoba... dan sekarang menyesal :"")

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaahh sayang banget Neriii.. next time kesana lagi mesti coba kalo gituu. Soalnya Rooftop Film Club-nya London is definitely one of the best yang pernah aku kunjungi :')

      Delete

Post a Comment