#ROH 34: Korean TV Series

Diantara berbagai hal yang selalu saya hindari untuk dilakukan dalam hidup saya adalah..... menonton TV series. Saya sadar dengan diri saya yang mudah baper ini, saya bisa mudah terbawa dengan cerita dan para tokoh di sebuah series tersebut. Akibatnya, bukan hanya saya bisa ketagihan menontonnya hingga menunda kegiatan lain yang lebih penting; tetapi juga saya bisa terus kepikiran dengan para tokohnya hingga berhari - hari. Bahkan beberapa kali sempat sampai kebawa mimpi loh. Haha! Enggak banget emang :3

Walaupun belum lama ini saya sempat on-off mengikuti beberapa series, tapi terakhir kali yang berhasil saya ikuti dari awal sampai akhir dan bikin saya baper berkepanjangan itu adalah Gossip Girl dan Sherlock Holmes. Sedangkan untuk Asian drama series, saya cuma menonton Meteor Garden dan Full House. Itu pun ditontonnya saat masih SMP dan kuliah, yang mana udah lama banget kan. Jadi, yha, bisa dibilang saya udah lupa rasanya ketagihan nonton series. Hingga akhirnya sekarang saya kembali merasakan kebaperan dan guilty pleasure ini, sampai merelakan begadang dua malam saat akhir pekan kemarin, demi menyelesaikannya.

Jadi semua ini bermula saat minggu lalu ketika saya sedang berkumpul dengan Dzilla dan kedua teman saya dari China, Anna dan Jane. Entah bagaimana, pembicaraan kami jadi "nyasar" ke topik seputar dunia musik dan perfilman di Korea. Sampai akhirnya membicarakan sebuah series yang lagi ngehits banget, yaitu Descendants of The Sun. Berhubung waktu itu cuma saya doang yang bukan penggemar Korean drama dan K-Pop, maka begitu mereka mendengar kalau saya enggak tau dengan film ini; mereka langsung merekomendasikan saya untuk menontonnya.

Meskipun awalnya saya enggak langsung tertarik untuk menontonnya, tapi berhubung belakangan ini saya juga lagi mencari hiburan lain yang enggak banyak melibatkan fokus dan pikiran, serta didukung dengan kekangenan saya melihat akting Song Hye Kyo setelah terakhir kali melihatnya di Full House; akhirnya saya coba menonton satu episode pertamanya. Eh, enggak taunya malah jadi ketagihan sampai enam belas episode berikutnya :3

Alasan utama kenapa saya segitunya suka dengan series ini adalah karena ceritanya yang enggak melulu fokus ke permasalahan percintaan yang dihadapi kedua pasangan utama di film ini. Banyak pembelajaran dan pandangan baru, terutama bagi saya yang enggak pernah terlibat di dunia militer dan kedokteran, yang diselipkan di tengah - tengah drama komedi romantis ini. Selain itu juga cukup banyak action dan sisi sosial humanisnya, yang menambah warna di film ini.Yang lebih menyenangkannya juga adalah ciri khas komrom Asia yang berbeda dari komrom Barat, yaitu mereka bisa membuat hal - hal yang jika dilakukan oleh masyarakat Barat adalah sebuah hal yang garing dan norak, tetapi menjadi lucu jika itu dilakukan oleh orang - orang Asia.

Walaupun harus diakui memang terkadang ada beberapa alur yang terasa membosankan, mudah ketebak dan terlalu dipaksakan. Memang sih yang membuat film ini berbeda adalah saat melihat tantangan - tantangan "antara hidup dan mati" yang dihadapi oleh kedua pasangan utamanya dan cara mereka untuk menghargai serta menyelamatkan hidup satu sama lain. Tapi, jadinya ada beberapa bagian yang kurang tepat untuk dimasukkan, sehingga bukannya malah semakin penasaran, tapi justru membuat saya jadi menurunkan flow saat menontonnya.

Tapi bagi saya, terlepas dari kekurangan film ini, saya tetap sangat menikmatinya. Sampai setiap episode pasti selalu ada adegan yang membuat saya gemas, senyum, ketawa dan teriak - teriak sendiri saat melihat tingkah laku para tokohnya baik karena ekspresi lebay mereka, sikap dan kata - katanya yang bikin hati ini meleleh (hahaha), atau justru saat melihat ciri khas orang - orang Korea yang bisa menggerutu tapi tetap menggemaskan gitu :3. Terbukti membuat saya berhasil baper berkepanjangan sampai menonton kembali beberapa episode favorit saya, serta soundtrack nya yang udah saya putar berpuluh kali dalam beberapa hari ini. Mari berdoa supaya akan ada sekuelnya :')