Bagi sweet-tooth seperti saya, pasti paham betapa bahagianya setiap kali mengunyah makanan manis. Tapi hubungan saya dengan makanan manis sebenarnya lebih dari itu. Akibat sempat mengalami stres hebat (cieilah) yang terjadi beberapa waktu silam, konsumsi gula dan karbohidrat saya jauh lebih tinggi dari biasanya. Untungnya sih sekarang saya udah bisa mengontrol diri saya dan kembali menjalani pola hidup sehat, alias mulai mengurangi konsumsi gula dan karbohidrat. Semuanya berjalan normal sampai hampir dua minggu ini saya mulai craving dengan makanan manis lagi! Akhirnya saya putuskan buat membuat makanan manis dengan versi yang lebih sehat. Sekalian melawan rasa malas saya untuk enggak menunda lagi rencana bereksperimen dengan resep makanan manis (yang sebenarnya udah lama saya kumpulkan dan tandai baik dari website maupun Instagram, tapi tetap aja ujungnya ditunda terus). Mumpung akhir pekan ini saya bisa lebih santai dari biasanya, dan kemungkinan besar belum bisa saya temui lagi untuk beberapa akhir pekan ke depan, maka saya manfaatkan kesempatan ini untuk membuat salah satu resep yang udah terbayang di pikiran saya sejak lama: Sweet Potato Brownies!
Berhubung saya enggak rajin untuk menulis resep, maka buat kalian yang mau mencoba resep ini bisa langsung membuka website-nya Ella, food blogger asal UK, yang menjadi salah satu acuan saya dalam mengumpulkan dan mencoba resep masakan vegetarian dan plant-based yang mudah untuk dibuat. Tapi intinya sih semakin sering mencoba berbagai resep, saya sadar bahwa satu hal paling penting adalah jangan takut untuk memodifikasi resep yang ada dengan bahan - bahan yang kita punya dan sesuai budget kita. Selama masih 'make sense' untuk menggantinya (enggak terlalu jauh beda secara rasa dan teknik), seharusnya hasilnya pun enggak akan jauh berbeda. Misalnya untuk resep kali ini saya menggunakan beberapa bahan dan teknik yang cukup berbeda dari resep aslinya. Mulai dari mengganti almond oil menjadi peanut butter, coconut oil menjadi soya butter, maple syrup menjadi agave syrup. Selain itu berhubung saya enggak punya food processor, jadi campuran kurma dan ubi saya lakukan dengan blender dilanjutkan dengan menumbuknya secara manual sampai halus. Modifikasi lainnya juga saya lakukan ketika saya menyadari bahwa kesalahpahaman saya yang seharusnya melakukan proses baking di oven hanya menggunakan mode 'fan', saya malah menggantinya dengan mode 'upper and lower heating'. Akibatnya, yang seharusnya proses memanggangnya sekitar 45 - 50 menit, saya hanya membutuhkan waktu 15 menit karena bagian atas brownies yang beberapa bagiannya udah terlihat kering dan agak gosong (untungnya ini masih bisa disiasati dengan menggerus bagian tersebut). Overall, saya puas dengan hasilnya karena selain enggak terlalu manis, berbagai kandungan alami di dalam adonannya yang padat tersebut juga membuat saya enggak cepat lapar setelah memakan satu potong brownies. Enak buat dipadukan dengan es-krim *ups* atau segelas teh hangat ;)
Berhubung saya enggak rajin untuk menulis resep, maka buat kalian yang mau mencoba resep ini bisa langsung membuka website-nya Ella, food blogger asal UK, yang menjadi salah satu acuan saya dalam mengumpulkan dan mencoba resep masakan vegetarian dan plant-based yang mudah untuk dibuat. Tapi intinya sih semakin sering mencoba berbagai resep, saya sadar bahwa satu hal paling penting adalah jangan takut untuk memodifikasi resep yang ada dengan bahan - bahan yang kita punya dan sesuai budget kita. Selama masih 'make sense' untuk menggantinya (enggak terlalu jauh beda secara rasa dan teknik), seharusnya hasilnya pun enggak akan jauh berbeda. Misalnya untuk resep kali ini saya menggunakan beberapa bahan dan teknik yang cukup berbeda dari resep aslinya. Mulai dari mengganti almond oil menjadi peanut butter, coconut oil menjadi soya butter, maple syrup menjadi agave syrup. Selain itu berhubung saya enggak punya food processor, jadi campuran kurma dan ubi saya lakukan dengan blender dilanjutkan dengan menumbuknya secara manual sampai halus. Modifikasi lainnya juga saya lakukan ketika saya menyadari bahwa kesalahpahaman saya yang seharusnya melakukan proses baking di oven hanya menggunakan mode 'fan', saya malah menggantinya dengan mode 'upper and lower heating'. Akibatnya, yang seharusnya proses memanggangnya sekitar 45 - 50 menit, saya hanya membutuhkan waktu 15 menit karena bagian atas brownies yang beberapa bagiannya udah terlihat kering dan agak gosong (untungnya ini masih bisa disiasati dengan menggerus bagian tersebut). Overall, saya puas dengan hasilnya karena selain enggak terlalu manis, berbagai kandungan alami di dalam adonannya yang padat tersebut juga membuat saya enggak cepat lapar setelah memakan satu potong brownies. Enak buat dipadukan dengan es-krim *ups* atau segelas teh hangat ;)
0 Comments
Post a Comment