Sedikit Cerita Tentang 31.08.19

Dari berbagai hal terkait pesta pernikahan, saya paling banyak mendapatkan pertanyana dan tanggapan seputar konsep pesta pernikahan; yang mana merupakan gabungan dari berbagai ide banyak pihak terutama dari keluarga inti saya dan Ican. Konsep keseluruhan sih tetap diserahkan ke saya, yang dari awal udah ditentukan tiga koncept utama: "garden party, simple, homey". Bahkan sejujurnya sih saya juga mau mengadakan pesta yang kecil - kecilan aja alias intimate wedding. Itu juga yang membuat saya dari awal meminta orang tua saya buat mengadakan acara di Bandung. Selain karena bagi saya Bandung terasa lebih seperti rumah, dari dulu saya selalu membayangkan kota ini sebagai satu - satunya tempat yang tepat untuk mengadakan pesta pernikahan impian saya. Yaaa, meskipun enggak bisa terlaksana secara intimate dan sederhana, seenggaknya konsep "sederhana" masih bisa diterapkan di beberapa aspek. Salah satunya bisa dilihat dari pakaian dan dandanan saya serta keluarga yang secara keseluruhan enggak terlalu "wah" dan ribet, karena memang dari awal saya dan Ican sepakat buat mengutamakan kenyamanan. Saya juga bilang dari awal kalau saya mau buat wedding dress yang ke depannya bisa saya pakai lagi.

Sementara untuk detailnya, pada dasarnya saya mengambil color palette dan beberapa elemen dekorasi yang terinspirasi dari film- film Wes Anderson favorit saya: Royal Tenenbaums, Moonrise Kingdom, dan Grand Budapest Hotel. Lalu akhirnya juga dimasukkan sentuhan rustic yang berasal dari saran ibu saya. Katanya supaya lebih terlihat formal. Dan ternyata justru lebih bagus hasilnya ketika kedua konsep tersebut digabungkan! :) Jadi mulai dari warna pakaian, dekorasi, hingga undangan; semuanya didasarkan pada konsep Wes Anderson dan rustic. Lalu ide kids corner yang berhasil membuat suasana menjadi semakin hangat dan nyaman, terutama bagi para tamu yang membawa anak - anak kecil, berasal dari Uni Chica dan dibantu oleh pasukan Pustakalana. Sementara itu untuk urusan band dan song list lebih banyak diurus oleh Ican dan Ayah (buat yang penasaran song list-nya bisa didengar di link Spotify ini yaa).












Di sisi lain rasanya ada banyak cerita soal proses persiapan sampai hari H berikut dengan berbagai drama, yang kalo kata orang - orang yang udah menikah sih, memang suatu hal yang wajar. Yaa capek, yaa ada aja hal - hal di luar kontrol, yaa sempet stress sampai hampir jadi bridezilla; yang sejujurnya mungkin itu juga yang membuat saya antara seneng enggak seneng sih saat mengingat persiapan hingga hari H pesta pernikahan kemarin. Bukannya saya enggak bersyukur, tapi dari dulu ada banyak hal dari konsep pesta pernikahan di Indonesia (pada umumnya) yang enggak cocok dengan saya, terutama di bagian bahwa pesta itu harus besar, wah, dan merepresentasikan "harga diri" keluarga. As much as I hate it, pada akhirnya saya tetap harus mengikuti budaya tersebut demi mengikuti keinginan keluarga, terutama dari ibu saya . Kalo kata beberapa teman yang sudah duluan menikah pada bilang, "Yang namanya pesta pernikahan yaa pesta-nya orang tua. Kamu dan calon suami-mu itu ngikut aja".











Tapi setelah dipikir - pikir lagi sekarang, terlepas dari banyak hal perbedaan pemikiran serta argumen antara saya dan Bunda selama proses persiapan, yang namanya campur tangan dan pendapat orang tua itu tetap penting. Ada hal - hal yang enggak kepikiran dan enggak terlihat oleh saya yang banyak tercover oleh Bunda, terutama terkait detail dan teknis. Selain itu satu hal yang paling membuat saya merasa bersyukur sekali adalah keberjalanan acara akad sampai resepsi yang sangat lancar dan terhindar dari hal - hal yang tidak diinginkan. Ketika resepsi terutama, suasananya persis seperti yang saya inginkan. Suasananya hidup dan lapang, di mana anak - anak kecil bisa lari kesana dan kemari. Langit sore pun terlihat cantik dengan warna oranye dan ungu. Udara pun terasa sejuk, tanpa adanya hujan yang jatuh. Dan tentu saja, baik dari saya, Ican, keluarga maupun para tamu yang datang tidak ada yang kurang sedikit pun. Itu yang paling penting kan? :)



MUA: Allyssa Hawadi // Wedding dress: Fragrance // Bride shoes: Vaia.bride //
Decoration: Elior Design // Photographer: Lemia Project //
Invitation: RUMA // Venue: Maxi's Restaurant //
Wedding organizer: Bright Wedding Planner 

5 Comments

  1. Ozu sayang, selamat ya. Aku dapat menangkap kehangatan itu dari foto-foto ini. Doaku menyertai perjalanan Ozu dan Ican ke depan. Semoga Allah terus memberikan kesehatan, menghujani keberkahan dan kasih sayang, serta menjaga kalian berdua, selalu. Love you Ozu!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyak Mba Atta sayanggg untuk semua doa baiknya dan supportnya juga. Love you too, Mbakkk! :*********

      Delete
  2. Hai Mba Nazu...aku follower Mba dari thn 2015,dan smpe skr aku sllu suka dengan tulisan Mba. dan aku baru2 ini aku cuba untuk mndekat lagi dengan dunia Blogger, dan aku baru lihat postingan Pernikahan Mba Nazu. Barakallahufikum buat Mba Nazu,Mas Ican. Semoga menajdi keluarga SAmara dunia Akhirat Mba ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mbaaa. Makasih banyak udah ngikutin cerita blog aku dari tahun 2015 (terharuuu), dan makasih juga yaa mbaa untuk doanyaa. Aku pun udah semakin jarang ngeblog nih, tapi masih berusaha buat nulis. Semoga mbak pun juga bisa begitu yaaa :)

      Delete
  3. Happy wedding Kak Ozu, warna baju nikahmu dan ican mengingatkanku pada nikahanku sendiri. Bacanya pun sambil mesem-mesem. haha.

    ReplyDelete

Post a Comment