Sudah lama sekali rasanya saya ingin menceritakan pengalaman saya tahun lalu ketika pergi ke Slovenia dan Kroasia. Namun seperti biasa, hasrat untuk menulis langsung hilang begitu saja ketika sudah berhadapan dengan laptop. Bingung harus mulai dari mana karena terlalu banyak cerita yang ingin disampaikan dari perjalanan ke empat kota yang hanya berlangsung selama lima hari. Perjalanan terpadat, yang sebenarnya bukan menjadi preferensi saya jika ada pilihan lain yang lebih baik. Tapi saat itu saya diburu waktu dan enggak mau ribet mempersiapkan trip; sementara jiwa BM (Banyak Mau) saya sudah meronta untuk pergi sejenak. Setengahnya karena sedang penat, setengahnya lagi karena tau bahwa ini kesempatan terakhir di tahun terakhir untuk bisa berkelana sambil menikmati musim semi
– yang kadang sudah terasa seperti musim panas. Seakan didukung oleh semesta, ketika saya iseng membuka halaman Facebook
pm2am, ternyata ada jadwal dalam waktu dekat untuk pergi ke beberapa destinasi yang sudah ada di dalam
bucket list saya sejak lama. Di situ tertulis besar - besar "Trip to Zagreb, Plitvice Lakes National Park, Bled, and Ljubljana." Tanpa mempertimbangkan terlaulu lama, saya memesan
trip tersebut dengan salah satu kota yang terbersit di pikiran saya adalah Dubrovnik.
Postingan ini memang sengaja ditulis terbalik, dalam artian, Dubrovnik sebagai kota persinggahan terakhir dalam rangkaian trip Slovenia & Kroasia justru dijadikan sebagai postingan pembuka. Alasannya sederhana: Dubrovnik yang paling menginspirasi saya untuk menulis diantara keempat destinasi lainnya. Sebenernya enggak banyak sih pengalaman yang saya dapatkan selama satu setengah hari di sana. Tapi pada dasarnya kota ini berhasil meninggalkan kesan mendalam sejak pertama kali saya melihatnya. Bisa dibilang seperti love at first sight gitu. Mengingat bentuk kotanya yang unik dan cantik, serta dikelilingi oleh pegunungan dan laut, rasanya enggak heran kalau banyak yang terpesona oleh Dubrovnik – termasuk saya. Tapi yang bikin saya semakin suka dengan kota ini adalah karena perpaduan karakter kota-nya yang mirip dan mengingatkan saya dengan beberapa kota favorit saya, yaitu Lisbon, San Gimignano, Amalfi Coast, dan York. Pemandangan genteng kecoklatan ala Lisbon, bangunan berbata cokelat muda yang menjadi ciri khas San Gimignano, tumpukan rumah di antara perbukitan hijau dan dikelilingi oleh lautan yang mirip dengan Amalfi Coast, serta Dubrovnik city walls yang memperlihatkan pemandangan seisi kota ini sangat mengingatkan saya dengan York city walls.
The view of Dubrovnik's old town and the city walls
Pemandangan Laut Adriatik yang bikin aku ingin terjun bebas ke bawah (laut)
Nasib minta difotoin sama orang yaa gini, hasilnya cuma satu udah gitu pas w lagi enggak siap.
Untung masih upload-able 😂
Pemandangan Dubrovnik yang (katanya) paling mirip dengan King's Landing
Berhubung saya bukan penggemar Games of Throne, hal yang paling saya suka dan nikmati dari Dubrovnik adalah berjalan menyusuri city walls yang katanya dibangun sejak abad ke-10 dan memiliki panjang dua kilometer ini. Semestinya sih enggak akan lama untuk mengitari walls ini, tapi karena sambil menikmati pemandangan, yang bikin saya sebentar - sebentar berhenti untuk foto dan berucap subhanallah, alhasil perjalanan tersebut baru selesai setelah beberapa jam 😂
Saya bersyukur banget saat mengunjungi Dubrovnik di cuaca yang "tiba - tiba terik kemudian hujan lalu terik lagi", enggak sekalipun hujan turun sepanjang saya mengitari kota di city walls ini (btw, ini pelajaran penting yaa gaes, ternyata cuaca labil bukan hanya ditemukan di Belanda dan UK aja tapi juga di Kroasia!). Cuaca selama beberapa jam itu dihadiri oleh matahari yang kadang muncul di antara langit biru dan tertutup oleh langit mendung. Pas banget pokoknya buat jalan - jalan karena enggak bikin pusing karena terik, tapi juga enggak bikin kedinginan. Cuma siap - siap bawa jaket aja ya supaya enggak masuk angin!
Beberapa kali juga melewati rumah warga lokal yang mana bisa sekalian ngintip halaman belakang rumah mereka atau jemuran yang digantung kaya gini
Ini juga enak sih ke bawah sambil menikmati kesendirian sambil melukis laut *all hail the introverts!
Selain bisa menikmati pemandangan yang cantik, alasan lain kenapa saya suka berjalan di city walls ini adalah karena enggak harus melewati kerumunan turis. Sementara begitu turun ke kota-nya, hampir enggak ada ruang untuk berjalan tanpa melewati banyak orang. Ada sih beberapa kali melewati gang - gang kecil yang hanya dilewati sedikit orang yang lalu lalang, tapi keseringan melewati gang kecil jadi bikin pusing karena mirip - mirip terus ujungnya malah makin nyasar 😅
Oh iya, ketika berjalan mengelilingi Dubrovnik dari bawah, semakin terlihat kemiripan kota ini dengan kota - kota di Italia salah satunya San Gimignano dan Siena. Memang kalau dilihat dari peta, Italia dan Kroasia hanya dibelah oleh Laut Adriatik sih. Dan dari membaca sejarah mereka (secara singkat), ternyata Italia dulunya sempat mencoba untuk menguasai beberapa kota di Kroasia. Hmm, apa mungkin karena itu ya jadinya mirip? Tapi kenapa Zagreb justru terlihat lebih mirip kota di Ceko dan Hungaria? Masih banyak pertanyaan - pertanyaan seputar Dubrovnik yang belum terjawab karena enggak lama setelah saya turun dari city walls, hujan mulai turun kembali dan suhu kembali terasa dingin. Sepatu espadrilles yang saya kenakan pun jadi dingin karena basah oleh genangan hujan. Sementara baterai hp saya sudah semakin sedikit, dan bodohnya lagi, charger-nya ketinggalan di hotel. Dengan berat hati saya kembali ke hotel untuk mengisi baterai hp sekaligus menghangatkan diri dulu. Namun karena hujan enggak kunjung henti, akhirnya saya putuskan untuk enggak kembali ke kota tua dan berjalan di dekat hotel saja.
Semoga saja suatu hari nanti bisa kembali ke Dubrovnik, mengeksplore dan menikmati lebih banyak sisi kota ini sambil mencari jawaban - jawaban yang belum terjawab 💞
omg cantik banget yaaaa zuuu! dari dulu penasaran bgt sama Dubrovnik karena aku penggemar GoT, haha. abis liat foto-foto kamu, jadi makin makin pengen buat ke sanaa.
ReplyDeletebtw sama banget nasib jalan-jalan sendiri pasti ga pernah bisa punya foto diri yg upload-able :)) suka pasrah abis difotoin orang dan males buat ngulang.
Iyaa cantik banget mir. Sampe2 aku yang cuma bentar di sana langsung jatuh hati! Semoga bisa ke Dubrovnik suatu hari nanti yaa miraa. pasti lebih seru explore kota ini sebagai fans GoT :)
DeleteNasib memang yaa kalo jadi solo traveler mesti siap2 ga ada foto sendiri yang bagus hahaha
Akutuh kalo kangen liburan mampir bacain blognya kak ozu yang lama-lama selalu dimanjakan sama foto dan pemandangan. Berasa traveling secara virtual hehe. Terimakacii kak ozu udah sering post yang bagus-bagus gini. Doakan bisa kesana juga yaah hehe :")
ReplyDeleteAww makasih juga Ghea udah mampir dan baca blog ini. Aamiin aku doakan supaya suatu hari nanti bisa ke sana yaa Gheee :)
DeleteMasya alloh indah nya ciptaanMu ya alloh,saya suka sekali baca blog nya,dengan membaca ini hati saya sedikit luluh untuk mengizinkan anak perempuan saya kuliah diluar negri,bismillah semoga ada rezekinya,terimakasih nak,terus lah berkarya membuat blog yg sangat banyak manfaat untuk orang banyak,orang tua mu dan Indonesia bangga memiliki anak yg cerdas sepertimu
ReplyDeleteHalo kak, saya ingin sekali bertanya seputar beasiswa ,adakah info seputar itu kak?
ReplyDelete