June & July

Hi semuanya. apa kabar? semoga bagaimanapun kondisinya, saat ini kalian semua dalam keadaan yang baik secara jiwa maupun raga. rasanya udah lama banget enggak menyapa seperti ini. padahal dulu sewaktu masih punya diary, kata pertama yang tertulis adalah "dear diary". bahkan sesekali, saya juga menulis "apa kabarmu?"; merasa seolah diary itu sendiri adalah makhluk hidup yang bisa berbicara dan memiliki perasaan, ketimbang sebuah buku yang hanyalah benda mati. rasanya udah lama banget saya enggak menulis hal - hal enggak penting atau sekedar curhat, tanpa ada maksud tertentu dari postingan yang ditulis. padahal kalau dipikir - pikir, dulu sewaktu masih menulis diary, hampir setiap hari saya menulis berbagai hal yang enggak penting. terkadang mengeluh tentang tugas sekolah, atau masalah yang saya hadapi dengan teman sebangku saya, atau justru bercerita tentang betapa deg - degannya saya saat berpapasan dengan senior yang diam - diam saya suka. memang sih, blog ini berbeda dari diary. karena saat itu, isi diary tersebut hanya diketahui oleh saya dan diary itu sendiri. tapi disini, walaupun blog ini terlihat seperti hanya saya dan blog ini yang tau, saya sadar bahwa setiap yang tertulis disini bukan hanya dibaca antara kami berdua. mungkin karena itu juga yang akhirnya membuat saya jarang bercerita lagi tentang hal - hal enggak penting, seperti sekedar bercerita tentang kabar saya belakangan ini. cuma entahlah, kali ini rasanya saya hanya ingin bercerita tanpa ada maksud tertentu. tanpa mengeditnya berulang kali. tanpa berpikir banyak tentang apakah tulisan ini akan membawa pesan positif. tanpa merasa khawatir dengan pikiran dan pendapat siapapun yang membaca tulisan ini. kali ini saya hanya ingin mengeluarkan segala hal yang enggak penting untuk ditulis.


pertama, tentang Juni. selain karena hari - hari puasa Ramadhan yang ternyata enggak terlalu terasa berat untuk dilewati karena Rotterdam masih diselimuti dengan angin dingin dan ditemani langit mendung, bulan ini juga terasa menyenangkan karena kedatangan adik perempuanku, Gladyzka. baru dua bulan aku pindah kesini, tiba - tiba aku mendengar kabar dari Bunda bahwa tiket pesawat Gladyz sudah dibeli. mungkin karena saat itu Bunda masih khawatir dengan kondisi beberapa minggu pertamaku disini yang masih rentan dengan homesick, akhirnya 'diutuslah' adikku kesini sekalian untuk menghabiskan liburan semesternya dari pertengahan Juni hingga pertengahan Agustus disini. kata Bunda, "supaya Gladyz bisa belajar dari kakaknya bagaimana rasanya tinggal dan kuliah di luar negeri". seriusan, saat itu aku kaget, namun di sisi lain, aku juga merasa senang sekaligus takut. senang, ya tentu saja, karena kamarku bertambah ramai. karena ada yang bisa disuruh - suruh (lol!). karena ada teman untuk menonton Friends di saat makan. karena aku bisa mematikan lampu di saat tidur. meskipun aku memiliki beberapa teman disini, tapi tetap saja rasanya berbeda ketika ditemani orang terdekat yang sudah lama mengenal kamu, ya kan? cuma satu hal yang aku takutkan, yaitu perasaaan sedih yang muncul ketika nanti adikku akan kembali ke Indonesia. karena dari kecil hingga sekarang, salah satu hal yang paling aku benci adalah ketika aku ditinggal. entah saat ayah dan bunda datang menghampiriku ketika aku masih kuliah di Bandung; atau ketika kakak perempuanku pergi ke Amerika; atau ketika para sahabatku pulang ke rumah mereka setelah menginap di tempatku; atau ketika dulu pasanganku mengantar aku pulang setelah kami pergi jalan - jalan. tapi untuk saat ini aku mencoba untuk enggak terlalu memusingkannya dan berharap berbagai kesibukanku nanti akan berhasil mengalihkan rasa sedihku. 


lalu Juli. ada tiga hal yang mengingatkanku dengan Juli: Idul Fitri dan Eurotrip.

meskipun perayaan Idul Fitri kali ini bukanlah pertama kalinya aku lakukan di luar negeri dan jauh dari keluarga, tapi aku enggak menyangka bahwa lebaran kali ini berbeda sekali dari yang sebelumnya sempat aku rasakan ketika di Bournemouth tiga tahun yang lalu. karena Idul Fitri kali ini sama sekali enggak berasa seperti 'lebaran'. mulai dari kebanyakan teman - teman yang cukup dekat denganku saat itu sedang tidak berada di Rotterdam, hingga kenyataan bahwa tepat sehari sebelumnya tiba - tiba aku kedatangan 'tamu' dan Gladyz pun masih 'berhalangan'. sehingga rencana kami untuk datang sholat Eid di KBRI Den Haag akhirnya digantikan dengan hanya jalan - jalan di Rotterdam dan makan di salah satu restoran Indonesia yang ada disini. membuat lebaran tahun ini terasa sama saja dengan hari - hari biasanya. bahkan rasanya ini lebaran paling plain dan sepi yang pernah aku rasakan selama hidupku. tapi saat itu aku enggak terlalu merasa sedih, mungkin karena aku masih merasa bersyukur ada Gladyz yang menemani di hari lebaran; atau karena kami bisa menikmati masakan Indonesia di restoran favoritku; atau karena kami terlalu excited dengan persiapan Eurotrip kami keesokkan harinya. 


ngomong - ngomong soal Eurotrip kali ini, rasanya terlalu banyak hal yang ingin segera aku ceritakan disini, terutama tentang tempat - tempat menarik yang dikunjungi selama dua belas hari di empat kota dan negara yang berbeda: Berlin, Praha, Vienna, dan Budapest. mulai dari toko buku, flea market, restoran lokal, dan berbagai jenis tempat lainnya yang kebanyakan diantaranya enggak sempat aku lakukan ketika di Barcelona maupun di Italia. memang, ini bukanlah pertama kalinya aku traveling berdua dengan Gladyz. tepat setahun yang lalu, kami juga melakukan hal yang sama ketika ke Jepang. tapi kali ini terasa berbeda. jauh lebih berkesan dan menyenangkan. mungkin karena personally aku memang lebih suka Eropa, atau karena dari awal hingga akhir perjalanan diurus oleh kami berdua, atau juga karena cuaca di kota - kota yang kami kunjungi enggak sepanas dan seterik ketika waktu pergi ke Jepang. bahkan kali ini semesta seolah - olah tau bahwa aku dan Gladyz sama - sama penyuka hujan dan udara dingin. hingga dari dua belas hari, hanya dua hari kami mengalami panas dan terik matahari. perjalanan kali ini juga terasa jauh lebih menyenangkan dibanding ketika di Jepang, salah satunya karena 'masalah' yang kami hadapi kali ini terasa lebih ringan daripada yang kami lalui saat itu. mulai dari dompet Gladyz yang dicopet saat beberapa menit setelah kami tiba di Praha, hingga kecerobohan yang kami lakukan beberapa jam sebelum kembali ke Rotterdam, yaitu lupa memvalidasi tiket kereta di Budapest yang akhirnya berujung harus membayar denda sekitar  25 per orang. tapi untunglah, kekesalan yang kami rasakan hanya berlangsung beberapa jam setelah kejadian tersebut. selebihnya, kami masih bisa mensyukuri dan (sangat) menikmati perjalanan tersebut. 


P.S. If you in dire need of something to cheer you up, I made a playlist for you. If you want to hear it, you can just click on the picture above or simply click here. 

4 Comments

  1. Thank you Ozu, playlist nya bener2 cheer up my Monday :)

    ReplyDelete
  2. This is truly the perfect time for me to listen to that playlist, thanks Ozu! And I'm still wanderlusting over your Euro trip photos :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. It's a real pleasure for me to share the playlist. Hopefully it can boost your mood Dixie :D And for the photos, just wait for it hahaa ;)

      Delete

Post a Comment