27 Things I Haven't Done Before Turning 27

Dari kecil saya tuh suka banget melamun, menghayal dan mimpi tinggi - tinggi. Yaa kayanya saya menelan besar - besar kalimat 'mimpilah sampai setinggi langit'. Kadang sampai bikin list dan tempelin di dinding kamar, kadang berupa reblog di Tumblr, kadang dicatat di diary, kadang hanya mendem di dalam otak, dan kadang sampai posting di blog. Namun sejujurnya udah beberapa tahun ini saya berhenti bikin list tentang mimpi yang ingin saya capai dalam hidup saya dan haya memendamnya di dalam otak saya. Enggak ada alasan khusus sih, cuma memang enggak pengen aja. Sekarang saya cenderung 'go with the flow' alias ngikutin kemana hidup membawa saya. Kayanya salah satu problematika jadi orang dewasa adalah menjadi lebih skeptis dengan hidup karena menemukan banyak hal yang ternyata enggak seideal apa yang dibilang ketika kita masih kecil hingga setelah lulus jadi mahasiswa sarjana dan sebelum memasuki fase 'kehidupan sebenarnya'. Tapi terlepas dari itu, enggak sedikit orang yang saya kenal yang udah lama skeptis dengan konsep 'bermimpi'. Kata mereka, mimpi itu sebatas hayalan.

(Image from here)

Kalo alasannya itu, saya enggak setuju. Banget. Karena menurut saya mimpi itu enggak selalu berarti sebatas hayalan. Justru bagi saya, mimpi itu semacam life goals. Saya jadi ingat salah satu komentar teman saya begitu membaca buku saya yang Perjalanan, Cinta, dan Makna Perempuan. "Bagus sih zu... cuman itu tuh kebanyakan yang lo ceritain kaya enggak realistis aja dan enggak banyak orang bisa ngejalanin apa yang lo jalanin". Saat itu saya mikir, bagian mananya yang enggak realistis? Dan sekarang saya mengerti bahwa hidup yang saya jalani selama beberapa tahun terakhir ini memang cukup berbeda dari kebanyakan orang. Tapi itu bukan berarti enggak realistis. Memang pastinya setiap mimpi selalu bisa terwujud hanya atas kehendak Tuhan melalui keberuntungan dan kesempatan, tapi bukan berarti saya hanya pasrah dengan kedua hal tersebut. Saya sangat aware setiap kali membuat list mimpi bahwa sebagian besar diantaranya adalah hal yang sangat mungkin saya capai jika saya terus berusaha dan bekerja keras. Bahkan enggak sedikit yang butuh pengorbanan besar buat bisa mencapainya hingga saya harus merelakan untuk menunda bahkan engga memiliki kesempatan lagi untuk mencapai beberapa mimpi supaya bisa merealisasikan beberapa mimpi lainnya. Jadi jelas, arti mimpi bagi saya itu jauh dari hanya sebuah hayalan yang mengandalkan keberuntungan dan kebaikan semesta untuk bisa mendapatkannya.

(Image from here)

Seperti salah satunya adalah postingan ini dan ini . Lucu aja begitu baca ulang lagi. Beberapa mimpi memang belum terwujud, tapi beberapa alhamdulillah sudah tercoret dari daftar rentetan mimpi saya.  Seperti ingin memeluk diri saya yang saat itu baru mau menginjak usia 20 dan 21, sambil mengucap, "Terima kasih sudah bermimpi jauh dan terus berusaha untuk mencapainya". Saya yakin, jika saya enggak punya mimpi itu dan menulisnya, pasti enggak banyak perubahan yang saya alami saat ini. Enggak usah ngomongin sampai bisa menginjak Eropa dan Amerika, hal sekecil 'better English' aja itu bermula dari sebuah angan - angan. Kalo kalian baca postingan pertama, duh, itu yang namanya grammar masih acak adul! Gemes banget pengen saya benerin sekarang. Tapi saya tetep biarkan seperti itu supaya mengingatkan saya kembali udah sejauh mana saya berubah. Dan itu semua hanya bermula dari sebuah mimpi.

Di sisi lain, ada juga mimpi yang akhirnya enggak terwujud seperti main piano di ulang tahun Ayah karena saya enggak rajin latihan apalagi setelah saya sadar bahwa main piano bukanlah bakat dan passion saya. Lalu apakah saya merasa kecewa? Pasti ada sih. Kayanya wajar deh kalo merasa kecewa ketika melihat ada mimpi/harapan/target yang belum tercapai dan kemungkinannya sangat kecil untuk bisa mencapainya lagi. Cuma ya kecewa itu kan juga bagian dari hidup yang enggak bisa dihindari. Lagipula, justru dari kekecewaan itu kita bisa belajar untuk bisa mensyukuri apa yang kita miliki, yegak? *tsah* *kibas jilbab*. Saya juga pernah beberapa kali merasa kecewa dengan beberapa mimpi di masa lalu yang awalnya tinggal berjarak lima sentimeter tapi berujung enggak jadi. Tapi begitu datang waktu dimana saya berhasil mencapainya, ada sebuah perasaan yang enggak bisa diungkapkan dengan kata - kata. Lebih dari sekedar puas, senang dan terharu. Ada perasaan lain yang terasa sangat surreal hingga beberapa kali ingin menampar diri sendiri karena beberapa kali juga membatin, 'INI BENERAN BUKAN MIMPI LAGI NIH?'. Dan diikuti dengan sebuah perasaan lainnya yang membuat hidup kembali terasa jauh lebih hidup karena saya bisa membuktikan ke diri saya sendiri bahwa ternyata mimpi yang tadinya masih nun jauh berada di langit sana, akhirnya bisa saya genggam dengan kedua tangan saya sendiri.

(Image from here)

Oh well, seperti yang udah saya jelasin sebelumnya, sebenernya saya udah enggak menulis tentang daftar mimpi saya semenjak enam tahun lalu. Entah ada angin apa, saya tiba - tiba ingin membuat list yang belum saya raih sebelum menginjak usia 27. Beberapa memang terlihat udah berdiri di depan mata, tapi banyak juga diantaranya yang seperti mimpi di siang bolong. Saya sampai bilang ke diri saya sendiri, "wah gila ini mah terlalu jauh zu!". Yaa seperti foto bareng dengan Olsen Twins. Itu probabilitasnya seperti 1/infinity :)))) But, who knows kan? Kali aja semesta terus berbaik hati ke saya hingga memberikan suatu kesempatan itu suatu hari nanti.

And here is the list:

1. Ngerasain gimana disidang dan ngejawab pertanyaan dari sepuluh professor selama satu jam
2. Ngunjungin salah satu kebun lavender dan bunga matahari di Southern France
3. Make my own birthday cake
4. Naik kelas ke Yoga Level 2 di Erasmus Sport
5. Ngerasain gimana hidup tenang setelah PhD aka Permanent Head Damage
6. Ngerasain jadi perempuan paling cantik di hari pernikahan sendiri
7. Nulis dan publikasiin novel
8. Ke Iceland atau Santorini bareng suami
9.  Buat film dokumenter terus bisa kepilih di salah satu independent film festival
10. Publikasiin jurnal internasional dari hasil riset S3
11. Ngerasain suka duka jadi seorang Ibu
12. Kulineran di Seoul
13. Lihat Northern Lights
14. Bikin vintage-bookshop-cafe (kalo di Indonesia itu semacam Kineruku)

(Image from here)

15. Punya rumah dan ngerasain serunya belanja furniture ke IKEA ngedekor bareng suami
16. Road trip di West Coast
17. Tanam dan panen berbagai jenis sayuran yang bibitnya udah dibeli dari tahun lalu tapi belum ditanemin juga pas lagi summer
18. Safari di Afrika Selatan
19. Ngajar mahasiswa S2
20. Cobain sky diving
21. Punya salah satu koleksi tas Bayswater-nya Mulberry
22. Foto bareng Olsen Twins
24. Dateng ke Glastonbury Festival
25. Bikin photo-book berisi kumpulan street photography dari berbagai negara yang udah dikunjungin
26. Candle light dinner *HAHA* di salah satu restoran Michelin
27. Baca banyak buku yang masih on my to-read list, termasuk A Tale for The Time BeingLittle Fires Everywhere, 1Q84, The Nobel Lecture, The Subtle Art of Not Giving Af!

Oke, saya ngaku deh. Sebenernya saya tau bahwa postingan ini dibuat lebih dari hanya sekedar angin yang sedang lewat. Saya membuat postingan ini supaya nanti ketika ada masanya dimana saya lupa lagi apa mimpi saya dan lupa akan betapa menyenangkannya punya mimpi, saya akan kembali teringat dan bahkan termotivasi untuk terus menjalani hidup ketika saya membaca postingan ini. Because there's so many things that you haven't done yet, girl! Please stay alive, okay? :)

12 Comments

  1. silahkan bermimpi mumpung bermimpi masih gratis ga di pungut biaya kak. Aku pun juga suka sok sok cerita ke orang-orang “eh aku mau bikin ini” “iya aku mimpi ini itu” 🤣 dasar anaknya suka ngayal yg penting mah niat dulu siapa tau ada yg ngaminin.

    Nihhhhh aku aminin semua 27 nomor karena aku malaikat tanpa sayap *wokesip mantep pisan*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha emang dasarnya aja kita anak penghayal yaa! Ga bisa kalo ga mimpi ini itu :)))

      Alhamdulillah, makasih ya luk. Kamu memang benar - benar malaikat tak bersayap berhati seputih kapas dan selembut kain sutera :')

      Delete
  2. aamiiin sisss semoga terwujud segala mimpinya yaa :)

    ReplyDelete
  3. Kalo vintage-bookshop-cafe-nya ada di Bandung, ntar aku main :D

    ReplyDelete
  4. Kak Ozuuu yuk kita kulineran di Seoul bareng-bareng! :3

    ReplyDelete
  5. Ozuuuu, kayanya dari semua list aku percaya akan tercapai semua oleh kamu kecuali yang The Olsen Twins..... Bukan meragukan kamu bisa ketemu mereka, tapi masih ragu-ragu mereka tuh mau diajak foto bareng ga sihhh? :')))

    ReplyDelete
  6. Keren kak, aku juga sering nulis2 list begituan... kayaknya goalsku lebih terarah semisal buat bucket list.

    ReplyDelete
  7. Kak ozu... baru baca 3 postingan terakhir... yang ini paling menyentuh kalbu hahaha.
    Maksudnya.. aku sebagai tipikal orang yang suka nulis mimpi-mimpi walau diri sendiri gak yakin itu realistis atau enggak, somehow itu ngejadiin diri aku sendiri punya inner boost buat terus 'mendaki'. Dan hal itu terus ngebikin aku ada di zona positif :)
    Thanks kak ozu udah sharing, aku jadi lebih bersemangat pagi ini.

    ReplyDelete
  8. Amin! Amin! Itu yang 'make my own birtday cake' menarik tuh kak! Ikutan ah buat tahun ini insha Allah

    ReplyDelete
  9. Bener banget kak... Rasanya punya mimpi itu seneng banget . Setelah sekarang rasanya pengen punya mimpi aja susah banget karena berkali kali gagal :(( not desire to dream again

    ReplyDelete

Post a Comment