Hari - hari, belakangan ini.

Woah, I can't believe we're only halfway through the year, but my life has already been much more hectic and exhausting than I expected! Ummm, yeah, I know this line is so cliche, but really, I don't know how to write a good introductory line for a blog post. I mean... after two and a half months of absence?! Tapi kayanya masih lebih mending ketimbang, "Halo semua, apa kabar? Udah lama banget enggak menulis di sini". Yegak? :))


Saking udah lamanya enggak menulis, saya sampai bingung harus dari mana, bagaimana, dan apa yang sebaiknya saya tulis di postingan ini (kelihatan enggak sih tulisan di postingan ini terasa awkward? heheh). Seringkali enggak ada waktu dan energi yang tersisa, dan sekalipun ada, justru enggak ada mood untuk menulis atau enggak tau apa yang mau ditulis. Di sisi lain, mulai ada rasa haus yang melanda untuk menulis sesuatu, meski hanya sekedar curhatan belaka. Makanya begitu hari Sabtu kemarin melihat hasil foto dari kamera analog yang baru sempat saya ambil dari Seni Abadi, tempat foto langganan di Bandung dari jaman kuliah, keinginan untuk menulis pun semakin menjadi - jadi.




Bisa dibilang Mei dan Juni tahun ini mengajarkan saya bahwa ternyata bisa juga hari - hari saya terlalui tanpa diselingi oleh hal - hal yang saya tulis sebelumnya di #ROH, terkecuali mendengarkan musik di Spotify serta menonton k-drama dan k-show, yang ketiganya menjadi penyelamat hidup saya selama dua bulan dikejar - kejar deadline, wkwk. Bahkan keinginan untuk blogging yang biasanya pasti muncul jika satu bulan sudah terlewati tanpa menulis apa pun di sini, kali ini enggak ada sama sekali, loh! Hampir dua bulan kemarin, sebelum kembali ke Indonesia, juga bisa banget dihitung pake jari kapan saya masak makanan yang properhang out di akhir pekan untuk sekedar ke taman atau window shopping di centrum. Buku yang terakhir saya pinjam di perpustakaan kampus pun akhirnya enggak dilanjutkan setelah halaman ke dua puluh. Saya coba melanjutkan untuk baca ketika saya ada waktu kosong, seperti saat berada di dalam kereta selama empat puluh menit atau menunggu bus datang, tapi enggak bisa. Pernah enggak sih kamu merasa eneg dengan es krim karena sebelumnya sudah menghabiskan satu potong kue besar red velvet yang sangat creamy dan manis? Mungkin itu juga yang saya rasakan dengan blogging dan membaca buku, karena dalam keseharian saya udah banyak sekali waktu yang terlewati dengan bahan tulisan untuk riset saya, rasanya saya sudah terlalu eneg melihat tulisan, meski dengan konten yang berbeda sekali pun. Hanya ada dua hal yang ada dalam pikiran saya setiap kali berada di penghujung hari, yaitu dibuat tertawa dan tertidur pulas. 




Dan begitu deadline sudah terlewati pun, saya langsung diburu oleh kerjaan lainnya. Padahal minggu ini baru memasuki minggu ketiga semenjak saya kembali ke Indonesia, tetapi nyatanya yang saya rasakan sudah lebih laaamaaa dari itu. Hari - hari saya di sini langsung berganti, dari yang tadinya ngurusin disertasi jadi ngurusin nikahan. Meskipun persiapannya sudah dimulai dari Januari kemarin, dan hal - hal yang besar sudah diurus, semakin kesini justru diribetkan oleh perintilan yang semakin hari kok semakin banyak dimasukkan ke to-do-list. Persiapan nikah ini tetap bikin lelah dan stress, tapi seenggaknya masih lebih menyenangkan setelah hidup saya berkutat di hal yang sama terus (baca: disertasi). Sebenarnya ada banyak hal yang ingin saya ceritakan soal persiapan nikahan ini, yang mungkin akan bermanfaat atau menarik untuk dibaca terutama oleh kamu - kamu yang sedang LDR dan berencana untuk menikah juga. Semoga bisa saya tulis dalam waktu dekat, ya! :)



0 Comments