Suatu Hari di Weekuri, Wairinding, dan Puru Kambera

Setelah hari pertama hanya sempat menikmati air laut dengan kedua mata dan jemari kaki, akhirnya di hari kedua kami bisa berenang di Danau Weekuri yang merupakan sebuah laguna cantik dengan perpaduan warna putih, hijau, dan biru. Sesampainya di sana, terlihat hanya ada beberapa warga lokal. Beberapa ada yang baru membuka lapak jualannya, beberapa sedang mencari bulu babi - yang ternyata banyak tersebar di danau ini. Kami pun ditawari bulu babi bakar, karena konon katanya banyak pengunjung yang ke sana untuk memakan bulu babi bakar. "Harga di sini jauh lebih murah ketimbang di tempat lain", kata warga lokal yang saat itu memperlihatkan salah satu bulu babi yang berhasil ia tangkap. Dipikir - pikir, ternyata itu kali pertama saya melihat bulu babi yang masih hidup, lalu berhasil membuat saya sedikit terkesima. Aneh aja melihat hewan yang bentuknya seperti duren kecil, hanya dipenuhi oleh duri - duri kecil, namun bisa bergerak :)) Selain bulu babi, kami juga banyak menemukan lintah laut yang sempat berhasil bikin saya dan Ican panik. Jadi ketika kami sedang asik berenang ke sana kemari, tiba - tiba kami mendengar salah satu wisatawan yang saat itu lagi melihat danau dari atas, dan bilang kalau banyak ular laut. Lantas kami yang saat itu lagi tenang - tenang berenang, langsung menepi dan menanyakan ke salah satu warga lokal di sana. Rupanya bentukan ular laut itu enggak lain adalah lintah laut, yang begitu diangkat langsung otomatis menciut!       





Saya mendapatkan beberapa pertanyaan terkait Sumba, salah satunya terkait rekomendasi tempat yang kid-friendly yang saya temui dari perjalanan kami ini. Menurut saya sih, Danau Weekuri ini termasuk destinasi buat berenang yang paling mudah aksesnya dan nyaman ketimbang dua tempat lainnya yang kami kunjungi (akan saya bahas di blog post berikutnya). Tapi kalo ditanya apakah destinasi ini cocok buat anak - anak, saya enggak merekomendasikan tempat ini karena bagi saya sendiri masih belum senyaman itu, terutama terkait fasilitas kamar mandi yang sangat minim. 

Anyway, setelah kurang lebih satu jam puas bermain air, kami melanjutkan perjalanan kami ke Sumba Timur. Jadi agenda kami hari ini juga seharusnya mengunjungi Pantai Mandorak dan Air Terjun Lapopo, tapi dikarenakan ada urusan kerja yang enggak bisa ditinggalkan oleh Ican, akhirnya kami memutuskan untuk enggak ke sana. Lagi pula dari informasi Bang Jo, baru aja terjadi longsor di Air Terjun Lapopo yang membuat sebagian besar arena-nya enggak bisa digunakan untuk berenang. Jadinya setelah makan siang dan selesai dengan kerjaan Ican, kami memulai lima jam perjalanan yang penuh dengan kelokan dari Sumba Barat ke Timur. 


Akhirnya setelah beberapa kali terbangun dan tertidur di mobil, sampai juga kami di salah satu tempat yang sudah ditunggu - tunggu, Bukit Wairinding! Destinasi pertama kami di Sumba Timur yang berhasil bikin saya jatuh hati untuk kesekian kalinya dengan tanah ini. Dan untuk pertama kalinya saya merasa sedang berada di planet antah - berantah. Kurva - kurva dari lekukan perbukitan,  yang tidak terhitung jumlahnya, terbentang luas di depan mata saya. Matahari yang saat itu sedang menampakkan dirinya juga membuat rumput - rumput kering yang memenuhi perbukitan ini seketika terlihat emas kecokelatan.

Sebenernya enggak banyak hal yang bisa dilihat dan dilakukan di Bukit Wairinding, tapi bukannya bosan, kami malah menemukan sebuah ketentraman tersendiri dari tempat ini. Saya dan Ican memutuskan untuk berjalan ke ujung salah satu bukit untuk melihat pemandangan dari perspektif di sana, karena katanya setiap sisi menyuguhkan pemandangan yang berbeda dari wilayah perbukitan ini. Sekembalinya kami ke titik awal kami datang, terlihat Bang Jo sedang asik memainkan drone-nya, ditemani dengan tiga bocah yang terlihat penasaran dengan apa yang dilakukan oleh orang dewasa di sebelah mereka itu. 







Ditemani oleh bocah - bocah cantik bermata cokelat muda, kami berjalan ke sisi kanan Bukit Wairinding. Sambil mendengarkan lagu yang sedang diputar dari hp-nya Bang Jo dan sesekali disapa oleh angin sore yang sejuk, di tengah perjalanan kami bertemu dengan... kuda! Sesungguhnya, entah kenapa, ada perasaan girang yang menyelimuti saya begitu melihat seekor kuda cantik di antara perbukitan ini. Mungkin karena saya belum melihat penampakan kuda sekalipun semenjak tiba di Sumba. Rasanya pengen saya elus - elus, tapi apa daya, kuda tersebut masih liar. Jadi mesti menjaga jarak supaya menghindari hal yang tidak diinginkan, misalnya tiba - tiba didepak, kan enggak lucu jadinya :)) 

Sama seperti hari sebelumnya, di hari kedua ini kami juga menyaksikan matahari terbenam dari salah satu sore terbaik yang saya dapatkan tahun ini. Di antara semilir angin sore yang terasa semakin dingin dan awan kelabu yang perlahan - lahan menelan matahari senja, kami duduk tenang di atas bukit sambil mengagumi karya yang Maha Kuasa. Sesekali saya terpaku melihat Fero dan Lydia, dua bocah yang mengikuti kami sedari tadi, asik memainkan kamera saya sambil bergantian foto dengan berpose seperti layaknya anak - anak seusia mereka. Sebuah definisi literal yang diajarkan oleh mereka dan anak - anak kecil yang saya temukan di Pantai Bawana kemarin sore, bahwa bahagia itu memang sederhana. Iya, momen - momen seperti ini yang membuat Sumba sulit untuk dilupakan. 






Esok paginya kami mengunjungi padang savana yang paling terkenal di Sumba Timur. Apalagi kalau bukan Puru Kambera! Terlepas dari pemandangannya yang cantik dengan perpaduan antara savana dengan laut biru di tengah - tengahnya, serta sekelompok kuda - kuda anggun (akhirnya!) yang berjalan di antara pepohonan akasia yang kering, sejujurnya tempat ini enggak banyak meninggalkan kesan bagi saya. Mungkin karena saat itu matahari sangat terik dan silau, yang ada justru bikin saya pusing begitu kami selesai foto - foto di sana :)) 

Untungnya, ada satu destinasi lainnya yang kami kunjungi setelah itu, yang jadi highlight of the day, dan salah satu tempat yang paling saya suka selama di Sumba. Berhubung akan banyaaak foto dan cerita terkait tempat tersebut, maka akan saya simpan untuk blog post berikutnya yaa! 

1 Comments

  1. Informasi tentang wisata-wisata di tanah papua mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata belanja, dan masing banyak lagi... tunggu apalagi klik sekarang>> Jelajah Kota Jayapura

    ReplyDelete

Post a Comment